BODOH DAN PINTAR
Ada sesuatu yang menarik, ketika berdiskusi dengan mereka-mereka pelaku bisnis di marketing leadership club. Tentang orang bodoh dan orang pintar. Kira- kira anda termasuk yang mana? coba kita telaah beberapa pernyataan berikut ini:
Orang bodo sulit mendapat pekerjaan, dan akhirnya mereka lari ke bisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu orang bodoh harus rekrut orang pintar. Walhasil, bosnya orang bintar adalah orang bodoh.
Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang di pikirkan panjang -panjang oleh orang pintar. walhasil orang pintar menjadi stafnya orang bodoh.
Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah, untuk selanjutnya pekerjaan. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, kemudian menyuruh orang pintar untuk membuatnya.
Orang bodoh sepertinya susah untuk lulus sekolah hukum (SH), oleh kaena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
Mata orang bodoh selalu mencari sesuatu yang bisa mengahasilkan uang, mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan pekerjaan.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia mem-PHK orang -orang pintar yang bekerja. Tapi, orang -orang pintar ber-DEMO. Walhasil orang orang pintar meratap-ratap kepada orang bidoh agar tetap di brikan pekerjaan.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kemajuan, orang pintar akan menghabiskan waktu untuk kerja keras dengan senang hati, sementara itu orang bodoh mengabiskan waktu untuk brsenang- senang dengan keluarga.
Orang bodoh umumnya terampil cuap-cuap jual omongan, sementara itu oarang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal kerna telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah berada di atas.
Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil, orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
Bill Gate, Dell, Hendri ford, liem siu liong adalah orang-orang bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar tergantung pada orang bodoh.
oleh jack febrian -dosen dan praktisi teknologi infirmasi di Bandung.
Ada sesuatu yang menarik, ketika berdiskusi dengan mereka-mereka pelaku bisnis di marketing leadership club. Tentang orang bodoh dan orang pintar. Kira- kira anda termasuk yang mana? coba kita telaah beberapa pernyataan berikut ini:
Orang bodo sulit mendapat pekerjaan, dan akhirnya mereka lari ke bisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu orang bodoh harus rekrut orang pintar. Walhasil, bosnya orang bintar adalah orang bodoh.
Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang di pikirkan panjang -panjang oleh orang pintar. walhasil orang pintar menjadi stafnya orang bodoh.
Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah, untuk selanjutnya pekerjaan. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, kemudian menyuruh orang pintar untuk membuatnya.
Orang bodoh sepertinya susah untuk lulus sekolah hukum (SH), oleh kaena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
Mata orang bodoh selalu mencari sesuatu yang bisa mengahasilkan uang, mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan pekerjaan.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia mem-PHK orang -orang pintar yang bekerja. Tapi, orang -orang pintar ber-DEMO. Walhasil orang orang pintar meratap-ratap kepada orang bidoh agar tetap di brikan pekerjaan.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kemajuan, orang pintar akan menghabiskan waktu untuk kerja keras dengan senang hati, sementara itu orang bodoh mengabiskan waktu untuk brsenang- senang dengan keluarga.
Orang bodoh umumnya terampil cuap-cuap jual omongan, sementara itu oarang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal kerna telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah berada di atas.
Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil, orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
Bill Gate, Dell, Hendri ford, liem siu liong adalah orang-orang bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar tergantung pada orang bodoh.
oleh jack febrian -dosen dan praktisi teknologi infirmasi di Bandung.